Yasir Alkaf

Movie – Football – Book – Daily Life

Tag Archives: Indonesia

PPAKP Minggu Kedua

HARI ini resmi sudah PPAKP (Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah) minggu kedua berjalan. Masih ada satu minggu lagi sebelum PPAKP Tahun 2011 Angkatan II Lokasi Semarang benar-benar selesai. Secara keseluruhan minggu kedua suasana sedikit lebih ‘hidup’ daripada minggu pertama. Ada dua alasan yang saya kira  membuat hal itu bisa terjadi. Yang pertama karena pertemanan diantara sesama peserta sudah jauh lebih akrab secara sudah lebih dari seminggu kami ‘dikarantina’. Kemudian yang kedua karena dari enam hari materi kelas, tiga hari diantaranya materi yang kami pelajari adalah tentang aplikasi sehingga paling tidak ada kegiatan aktif, yang membuat rasa bosan bergelut dengan materi-materi hilang. Tentu dengan catatan ini hanya bagi mereka yang cukup bisa memakai komputer. Bagi yang baru di tempat ini memegang komputer/laptop, dan di sini benar-benar ada yang begitu, tentu adanya materi ini justru malah membuat tambah tegang.

Tentang karakter orang-orang, minimal dari kawan sekelas dan kawan yang cukup akrab di luar kelas, seperti yang sudah saya tulis sebelumnya makin kelihatan karakter-karakternya. Kecenderungan saya pribadi memang diam, tapi pada dasarnya saya sedang mengamati karakter-karakter orang di dekat saya. Kalau cocok bisaanya sifat diam saya akan berubah 180 derajat. Hahaha.. Berdasarkan pengamatan saya, peserta yang pendiam melebihi saya juga masih banyak. Sebaliknya, yang aktif juga sangat banyak. Saya memetakan ada yang aktif dalam artian negatif, ada juga yang positif. Ada yang terlihat sekali cari-cari perhatian dari para pengajar dengan ‘pamer ilmu’, tebar pesona kepada para peserta wanita, attention seeker yang lebih banyak berbicara daripada mendengar saat kumpul, juga yang tak kalah menyebalkan menempatkan dirinya seolah orang penting (baca: sok penting). Akan tetapi yang aktif dalam hal positif seperti misalnya bisa mencairkan suasana kelas yang membosankan atau saat kumpul juga banyak. *koq malah ngomongin orang?*

Baca pos ini lebih lanjut

Analogi Idul Fitri

Kemarin iseng bikin serial tweet tentang Analogi Idul Fitri dalam kehidupan sehari-hari. Analogi lewat kehidupan sehari-hari dan sepakbola itu saya buat karena ada kawan yang tampak bingung koq bias ada perbedaan dalam menentukan hari raya. Daripada tweet itu Cuma numpang lewat saja di Twitter tanpa terarsipkan, jadilah saya copy ke blog ini yang jauh lebih timeless. Seperti apa analoaginya? Enjoy this:

ANALOGI 1: Menentukan Awal Bulan

Seorang ayah berpesan pd anaknya, tiap tgl 29 galon dicek msh ada air atau tidak. Kalau sdh habis besoknya harus diisi ulang.

Pd dasarnya anak2 ayah itu mengikuti perintah tsb, sampai ada perbedaan pendapat antar kakak beradik dlm menanggapi perintah ayahnya.

Anak ketiga, rutin tiap akhir bulan ngecek galon. Kalau dari luar sdh terlihat terlihat tdk ada air, maka galon dicopot dan ganti beli baru.

Anak kedua yg ‘lebih pintar’ berpendapat lain. Karena pandai menghitung dia membuat rumus utk mengetahui sisa air di galon..

.. berdasarkan bbrp kriteria. Kalau mnrt hitungan msh ada air ya tanpa perlu diperiksa, galon tak perlu diganti.

Walaupun mslnya mnrt hitungan, air TINGGAL SETETES ya tdk diganti. Perintahnya kan ganti kalau habis. Ini kan belum habis.

Anak pertama lain lg, dia paham, bisa & mempraktekan jg hitung2an anak kedua. Tp bedanya stlh menghitung dia ngecek si galon jg..

Kalau berdasarkan hitungan air msh ada tp tdk cukup utk bisa diminum ya galon diganti. Dia bikin kriteria jika hasil hitungan…

… di bawah angka tertentu air tdk mungkin bisa diminum maka walaupun msh ada ya ttp diganti. Hitungan jalan, cek galon jg dilaksanakan.

Siapa yg benar dan paling masuk akal silahkan ambil kesimpulan sendiri.

Baca pos ini lebih lanjut

Tentang Pemenang Panasonic Gobel Awards 2011

GELARAN Panasonic Gobel Awards 2011 akhirnya selesai juga diselenggarakan. Acaranya kalau boleh saya bilang sangat kaku. Hanya terkadang beberapa humor diselipkan oleh pembaca nominasi yang ya lumayanlah bisa untuk memecah keseriusan. Yang cukup berbeda dengan ajang lain, di Panasonic Gobel Awards 2011 kali ini hanya para undangan yang mengikuti acara. Tak ada penonton, yang biasanya alay, layaknya penghargaan yang lain. Kesan yang ingin ditampilkan sepereti nya kesan Eksklusif karena hanya ditujukan untuk insan pertelevisian saja. Bagus, karena kebetulan tempatnya juga representatif dan tak biasa karena di sebuah Gedung Bioskop XXI kalao saya tidak salah.

Kemarin saya membuat tebakan kira-kira siapa saja yang bakal memenangkan awards. Bagaimana hasilnya? Kita lihat saja perbandingannya:

Baca pos ini lebih lanjut

Komik Foto – Nurdin’s Plans Against LPI

Disclaimer:

  1. Komik ini hanya lucu-lucuan saja, tidak bermaksud untuk menyerang pihak tertentu.
  2. Foto diambil dari berbagai sumber, dengan bantuan Google.


‘Duel’ PSSI vs LPI dari Sisi Peraturan Perundangan

Anda mengikuti ‘kisruh’ PSSI dengan Konsorsium LPI [Liga Primer Indonesia]? Ya isu hangat yang sekarang sedang berkembang adalah munculnya satu liga baru bertajuk Liga Primer Indonesia, yang berusaha menandingi Liga Super Indonesia yang sudah lebih dulu eksis. Konsorsium yang digagas Arifin Panigoro ini berpendapat bahwa Liga yang sekarang sudah jauh dari sehat dan fair. Sistem Keuangan yang masih saja menyusu pada APDB, pembinaan usia dini yang tidak berkembang, mafia wasit, juga korupsi di lingkungan pejabat teras PSSI menjadikan dirasa perlu ada liga alternatif untuk menangkis kebobrokan itu dan menghasilkan timnas yang bermutu.

Tentu saja PSSI tidak terima dkatakan seperti itu. Walalupun PSSI mempunyai riwayat muka badak, alias tidak tahu malu itu, namun kali ini PSSI bertindak sangat tegas. Pemain yang ikut LPI ditutup karirnya untuk berlaga mewakili Indonesia di ajang internasional, pelatih yang terlibat akan dicabut lisensinya, pemain asing yang terlibat akan diusulkan untuk dideportasi, serta official pertandingan macam wasit yang terlibat akan lanngsung dipecat dan dilarang berkegiatan di sepakbola lagi. Ancaman yang tidak main-main tentu saja.

Baca pos ini lebih lanjut

Untuk PSSI, Timnas Indonesia dan Suporter

SAYA ingin sedikit menulis tentang PSSI dan timnas sepakbola Indonesia. Yap, ini masih berhubungan dengan pertandingan yang baru saja dilakoni timnas semalam, menghadapi Uruguay. Pertandingan itu sendiri diakhiri dengan kekalahan telak Indonesia 1-7. Sempat unggul 1-0 dengan gol cantik Boaz Salossa, tapi Uruguay berhasil membalikkan keadaan dan bahkan akhirnya menggelontor gawang Indonesia yang dikawal Markus Harisson.

Kita memang tidak terlalu berharap Indonesia bisa memenangi pertandingan ini. Lha wong peringkat saja beda 130 strip. Uruguay di peringkat 7 sementara Indonesia di peringkat 137. Dan pada kenyatannya Indonesia memang benar-benar menelan kekalahan telak. Di babak pertama, terutama 30 menit awal, sebenarnya permainan Indonesia cukup bagus. Uruguay bisa diimbangi sebelum ditutup dengan kekalahan 2-1. Namun di babak kedua stamina pemain Indonesia habis. Uruguay jadi begitu enjoy memainkan bola dan membanjiri gawang Indonesia dengan 5 gol tambahan.

Saya tidak ingin mengomentari pertandingan ini. Saya lebih ingin mengomentari PSSI. Yah kita semua tahu PSSI memang bobrok di bawah Ketua Umum yg ‘residivis’ koruptor tak tahu malu itu. Mau tidak mau begitu terdengar kabar PSSI berencana mencalonkan diri jadi tuan rumah Piala Dunia dan kemudian mengundang Uruguay, Brazil, Pantai Gading juga rencananya mendatangkan Chelsea saya menangkap ada udang di balik batu

Baca pos ini lebih lanjut

Farhat Abbas 2008 dan 2010

KEMARIN malam, sambil menunggu pertandingan Spanyol vs Portugal, iseng-iseng saya ngaskus. Tanpa diduga tanpa dinyana saya menemukan thread menarik tentang Farhat Abbas, pengacara sok moralis ahli sumpah pocong itu. Ternyata dulu tahun 2008 Farhat Abbas pernah menjadi pengacara Rahma Azhari ketika foto-foto syurnya beredar luas. Yang entah menyebalkan entah aneh, ternyata saat itu Farhat Abbas menolak pemidanaan Rahma Azhari dengan alasan foto itu koleksi pribadi. Justru para pengedar foto itu yang harus ditindak. Sebuah statement yang sangat berbeda jauh dengan yang ia katakan untuk kasus Ariel-Luna-Cut Tari. Kita baca saja beritanya yang dikutip dari Wawasan Digital.

Baca pos ini lebih lanjut